YOGYALINE – Kanker prostat mungkin tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala baru akan timbul ketika prostat membesar atau mengalami pembengkakan dan mulai memengaruhi uretra.
Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala sampai kanker telah mencapai stadium lanjut. Kadang gejalanya menyerupai BPH, yaitu berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih.
Untuk bisa memastikan benar kanker prostat atau tidak, perlu pemeriksaan penunjang yang lainnya yang membantu untuk diagnosa kanker prostat, antara lain :
- USG prostat. Pemeriksaan ini dilakukan dengan pengamatan kelenjar prostat menggunakan alat USG. Pemeriksaan ini dilakukan guna untuk mendeteksi adanya kelainan pada kelenjar prostat. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan gelombang radio dan magnet.
Baca Juga: Penyebab Kanker Prostat yang Perlu Diketahui
- Prostate-specific antigen (PSA).
- Pemeriksaan kadar PSA telah mengubah kriteria diagnosis dari Kanker prostat. PSA adalah serine-kalikrein protease yang hampir seluruhnya diproduksi oleh sel epitel prostat.
- Pemeriksaan colok dubur
Kebanyakan Kanker prostat terletak di zona perifer prostat dan dapat dideteksi dengan colok dubur jika volumenya sudah > 0.2 ml. Jika terdapat kecurigaan dari colok dubur berupa: nodul keras, asimetrik, berbenjol-benjol, maka kecurigaan tersebut dapat menjadi indikasi biopsy prostat. Delapan belas persen dari seluruh penderita Kanker prostat terdeteksi hanya dari colok dubur saja, dibandingkan dengan kadar PSA.
- Biopsi prostat. Pemeriksaan ini dilakukan dengan pengambilan sampel pada jaringan kelenjar prostat. Sampel kemudian akan diamati lebih lanjut di laboratorium. Diagnosa pasti didapatkan dari hasil biopsi prostat atau spesimen operasi berupa adenokarsinoma. Selain itu pemeriksaan histopatologis akan menentukan derajat dan penyebaran tumor.
Baca Juga: Tidak Bisa Dicegah, Ini 6 Gejala Seseorang Mengalami Kanker Prostat
Menentukan diagnosa yang cepat pada kanker prostat bisa menentukan Langkah cepat yang akan diambil terhadap pasien.
Jika masih stadium awal, dokter biasanya akan melakukan pengamatan secara intensif. Pasalnya, penanganan yang dilakukan pada kanker prostat stadium awal justru memiliki efek samping yang lebih besar daripada manfaatnya.
Meski begitu, selama dalam pengawasan, pengidap akan menjalani biopsi dan pemeriksaan PSA secara teratur guna mendeteksi apakah terdapat tanda pertumbuhan kanker. Bila ternyata sel kanker berkembang, dokter akan merekomendasikan beberapa jenis pengobatan lainnya, seperti:
- Operasi prostat.
Operasi dilakukan dengan pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar prostat juga beberapa jaringan serta kelenjar getah bening di area sekitar yang terkena sel kanker.
- Terapi radiasi.
Terapi radiasi atau radioterapi akan dilakukan setelah operasi guna membunuh sisa sel kanker. Jenis pengobatan ini juga dilakukan untuk meringankan gejala dan menghambat proses perkembangan sel kanker pada pengidap kanker prostat stadium lanjut.
- Terapi hormon.
Pengobatan ini bisa dilakukan sebelum atau setelah terapi radiasi. Jika dilakukan sebelumnya, terapi hormon diharapkan dapat meningkatkan tingkat keberhasilan pengobatan. Sementara jika dilakukan setelah radioterapi, pengobatan tersebut diharapkan mampu mengurangi risiko sel kanker muncul kembali.
- Kemoterapi.
Kemoterapi menggunakan obat untuk membantu menghilangkan sel kanker yang agresif. Obat-obatan tersebut bisa diberikan melalui infus atau tablet. Pengobatan ini dilakukan apabila kanker sudah menyebar ke organ lain.
- Krioterapi.
Metode pengobatan ini dilakukan dengan membekukan jaringan dengan cara memasukkan gas yang begitu dingin guna membunuh sel kanker.