Korea Utara Tuduh Korsel Sebar Covid-19 di Negaranya.

- 2 Juli 2022, 09:23 WIB
Ilustrasi balon udara.
Ilustrasi balon udara. /Pixabay/Frauke Riether /

YOGYALINE - Korea utara yang selama ini mengklaim sebagai negara yang bebas Covid-19, menuduh Korea Selatan telah menyebarkan virus itu lewat balon udara, sehingga terjadi wabah di negaranya.

Korea Utara menuduh, balon yang ditiupkan dari Korea Selatan itu diterbangkan melintasi perbatasan oleh para pembelot.

Korea Utara sebelumnya menginformasikan, sejumlah 4.570 pasien baru menunjukkan gejala demam, per 1 Juli 2022. Kini, total kasus diduga Covid-19 mencapai 4,74 juta.

Korea Utara sebelumnya juga mengklaim bebas covid-19 selama 2 tahun, Korea Utara mengumumkan kasus infeksi pertama pada 12 Mei 2022, sehingga memicu kekhawatiran akan bencana kesehatan masyarakat di negara tersebut.

Negara komunis itu lewat otoritas kesehatan, merujuk pada gejala demam daripada Covid-19, yang diduga karena kekurangan alat tes. Korea Utara hanya melaporkan 73 kematian.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian pada 2 Juli 2022, seorang tentara berusia 18 tahun dan anak berusia 5 tahun menyentuh 'benda asing' di daerah timur Kumgang pada awal April 2022.

Keduanya lalu menunjukkan gejala sakit dan dinyatakan positif Covid 19. Hal tersebut telah dilaporkan oleh kantor berita pemerintah Korea Utara (KCNA).

"Peningkatan tajam kasus demam disaksikan di antara kontak mereka dan sekelompok orang yang demam muncul di daerah itu untuk pertama kalinya," kata laporan itu.

Namun, untuk tahun ini, kelompok pembelot diperkirakan baru menerbangkan balon ke perbatasan pada akhir April 2022. Balon diterbangkan dari wilayah Gimpo barat.

KCNA memperingatkan warga untuk waspada menangani hal-hal asing yang datang oleh angin dan fenomena iklim lainnya dan balon di daerah di sepanjang garis demarkasi dan perbatasan.

Walaupun laporan itu tidak menyebutkan Korea Selatan, namun aktivis pembelot Korea Utara memang kerap mengirim balon ke perbatasan.

Balon-balon yang diterbangkan tersebut telah diisi dengan selebaran anti-rezim dan bantuan kemanusiaan.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan bahwa virus Corona memasuki Korea Utara melalui balon merupakan hal yang tidak mungkin.

Seorang ahli asal Universitas Studi Korea Utara di Seoul, Profesor Yang Moo Jin, meragukan akan tuduhan Korea Utara. ***

 

 

Editor: Krisno Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x