“Sebelah ditambal dipilih-pilih, tapi yang sebelah banyak lubang dan bergelombang. Lubang-lubang juga masih banyak,” ungkap seorang warga pemilik ruko di sekitar lokasi.
Kapasitas penambalan tidak merata, sehingga masih banyak lubang jalan yang hingga kini tetap menganga dan membahayakan pengguna jalan.
Warga banyak bercerita selama ini sudah banyak terjadi kecelakaan lalu lintas baik yang sifatnya kecil maupun besar.
Umumnya kecelakaan terjadi karena tabrakan yang diakibatkan pengguna jalan menghindari lubang hingga tersambar kendaraan lain yang melintas.
“Belum lama ini mobil Kijang tabrakan dengan sepeda motor, mobil sampai ringsek bagian depan di wilayah situ (Godean), belum lagi kerap senggolan-senggolan hingga terjatuh,” ungkap warga lainnya.
Gelombang jalan kian membahayakan
Menurut pantaun Yogyaline.com, kerusakan itu sangat terasa di sepanjang wilayah Godean ke arah barat. Selain lubang-lubang jalan karena aspal terkelupas, di ruas tersebut jalan sangat bergelombang karena rongga-rongga di antara konstruksi plat cor jalan oleh petugas PDAM, kondisinya ambles.
Dari informasi yang dihimpun Yogyaline.com, dalam pengecoran di atas pipa PDAM itu dilakukan dengan plat-plat atau kerangka besi, namun jarak antara kerangka besi terlalu lebar.
Dengan demikian ketika permukaan di antara plat cor itu turun, maka jalan menjadi bergelombang.