Ibu Hamil Boleh Tidak Puasa, Ini Alasannya

- 31 Maret 2023, 02:56 WIB
Ilustrasi. Tanda bahaya pada ibu hamil yang boleh dibatalkan puasanya.
Ilustrasi. Tanda bahaya pada ibu hamil yang boleh dibatalkan puasanya. /Freepik/freepic.dillar

Dehidrasi parah bisa menyebabkan ibu hamil sampai mengalami syok karena tekanan darah rendah.

Pada kondisi serius, dehidrasi bisa menyebabkan komplikasi kehamilan, seperti air ketuban sedikit yang bisa mengganggu perkembangan janin.

Risiko ini, pada gilirannya, bisa menyebabkan cacat lahir pada bayi karena kurangnya nutrisi selama kehamilan.

Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil batal puasa bila muncul tanda-tanda dehidrasi seperti berikut.

  • Rasa haus yang berlebihan.
  • Mulut dan bibir terasa kering.
  • Merasa lemas, pusing, atau sakit kepala saat hamil.
  • Urine berwarna kuning gelap.
  • Ibu hamil sembelit.
  • Sulit berkonsentrasi, tidak bisa berpikir, atau linglung.
  • Mata berkunang-kunang atau penglihatan buram.
  • Mual saat hamil.
  • Merasa mau pingsan.

5. Ibu Hamil Mengalami Gangguan Pencernaan

Ibu hamil yang mengalami gangguan pencernaan, misalnya maag ataupun diare hebat, disarankan untuk tidak melanjutkan puasa. Terutama jika maag cukup intens atau frekuensi diare cukup sering.

Ibu hamil yang memaksakan diri untuk puasa ditakutkan akan memperparah sakit maagnya. Sementara diare membuang banyak cairan dari tubuh dan dapat berakibat fatal, terutama pada wanita hamil.

Tidak hanya untuk kesehatan ibu hamil saja, penyakit pencernaan ini jika dibiarkan bisa berbahaya untuk kesehatan janin.

6. Flek atau pendarahan
Ketika mengalami flek atau perdarahan, ibu hamil sebaiknya tidak melanjutkan puasanya. Sebab perdarahan yang semakin parah parah dikhawatirkan dapat menghambat perkembangan dan kesehatan janin.

7. Kadar hemoglobin rendah
Turun atau rendahnya kadar hemoglobin dalam tubuh manusia merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi. Kadar hemoglobin yang rendah menunjukkan risiko terjadinya anemia.

Ibu hamil dengan anemia membutuhkan asupan protein dan zat besi untuk mendukung tumbuh kembang janin secara optimal.

8. Ibu Hamil dengan Penyakit Penyerta

Ibu hamil dengan penyakit penyerta seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes, sakit jantung, kelainan paru dan sebagainya, sebaiknya tidak melanjutkan puasa. Apalagi jika disertai dengan gejala lain seperti pusing, gemetar, atau mengalami bengkak di tangan dan kaki.

Sebab, bumil dengan penyakit penyerta diharuskan untuk minum obat secara rutin. Jika terapi obat dihentikan justru akan membahayakan kondisi sang ibu.

Halaman:

Editor: Ucu Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x