Beda Kejang Demam dan Epilepsi Pada Anak yang Perlu Diketahui Orang Tua

- 19 Maret 2023, 14:03 WIB
Ilustrasi anak demam
Ilustrasi anak demam /Pixabay.com/Victoria_Watercolor/

Di lain sisi, kejang demam pada bayi biasanya akan hilang dengan sendirinya, tanpa harus minum obat rutin.

Hanya saja, jika sudah ada tanda demam pada anak, suhu tubuhnya harus segera diturunkan agar tidak terjadi kejang.

Epilepsi atau ayan merupakan suatu kondisi yang terjadi akibat gangguan arus listrik di otak. Epilepsi pada bayi juga punya gejala kejang dan bisa terjadi berulang meski sedang tidak demam.

Selain itu, kondisi ini dialami oleh siapa saja tanpa memandang usia. Bahkan, anak yang menderita epilepsi mungkin akan terus mengalaminya hingga mereka beranjak dewasa.

“Jika kejang demam umumnya akan berhenti sendiri tanpa pengobatan, berbeda dengan epilepsi. Epilepsi membutuhkan obat rutin untuk mencegah kejang kambuh,” menurut dr Devia.

Baca Juga: Dosis Parasetamol Tablet yang Aman Untuk Anak

Penderita epilepsi pada bayi atau anak, biasanya akan terus minum obat jika kejang sering terjadi. Namun, apabila sudah jarang kambuh, dokter bisa saja menghentikan pemberian obat.

“Selain minum obat akan ada prosedur operasi untuk mengganti bagian otak (yang terdapat kerusakan atau gangguan) bila diperlukan,” tambah dr. Devia.

Orang tua mana yang tidak sedih melihat anaknya yang masih bayi tiba-tiba demam hingga kejang? Rasa kaget, cemas, dan takut semuanya bercampur jadi satu.

“Sebenarnya kejang demam tidak menyebabkan komplikasi serius, tapi kalau kejangnya berlangsung lama dan tidak kunjung berhenti, ini harus segera dihentikan agar tidak merusak sel-sel otak,” tegas dr. Devia.

Halaman:

Editor: Ucu Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x