Waspada Bahaya Leptospirosis, Bisa Sebabkan Gagal Ginjal dan Cuci Darah

17 Maret 2023, 11:11 WIB
9 orang meninggal akibat penyakit leptospirosis atau kencing tikus. Simak cara usir tikus secara alami dengan bumbu dapur berikut ini. /Pixabay/Alexas_Photos/

 

YOGYALINE - Leptospirosis adalah penyakit bakteri yang menyerang manusia dan hewan yang terjadi karena infeksi bakteri jenis Leptospira. 

Kontaminasinya pada manusia menimbulkan beberapa gejala dan tanda, tetapi diagnosisnya sering disalahartikan penyakit lain. Namun, pada beberapa orang yang terinfeksi, gejalanya bisa tidak terdeteksi. 

Leptospirosis yang ringan umumnya tidak memerlukan penanganan khusus, bahkan bisa sembuh dengan sendirinya dalam 7 hari.

Namun pada kondisi yang berat dan tidak mendapatkan penanganan yang dini bisa berbahaya dan bisa menyebabkan masalah pada beberapa organ dan bahkan bisa menyebabkan kematian.

Baca Juga: Mengenal Gejala Leptospirosis, Salah Satunya Demam Tinggi

Pada tahap awal, gejala yang muncul adalah demam tinggi, sakit kepala yang parah, nyeri otot, menggigil, mata memerah, sakit perut, sakit kuning, perdarahan pada kulit dan selaput lendir, muntah, diare, dan ruam di permukaan kulit. 

Manusia terinfeksi melalui kontak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi atau melalui lingkungan yang terkontaminasi urine hewan.

Bakteri masuk lewat tubuh melalui luka atau lecet pada permukaan kulit atau melalui selaput lendir mulut, hidung, dan mata. Meski begitu, penularan dari orang ke orang jarang terjadi. 

Leptospirosis bisa dibawa oleh jenis hewan tertentu, termasuk tikus, anjing, hingga babi maupun sapi. Setelah masuk ke tubuh hewan, bakteri hidup dan berkembang dalam ginjal. Setelah infeksi terjadi pada tubuh manusia, gejala muncul dalam waktu 2 minggu hingga 1 bulan pada kondisi tertentu.  

Baca Juga: Anak Kejang Demam Jangan Panik Dulu, Lakukan Langkah Langkah Berikut

Setelah gejala muncul, kamu akan sembuh dalam waktu 1 minggu karena kekebalan tubuh mampu melawan infeksi bakteri tersebut. Namun, jangan merasa senang, karena muncul fase atau tahap kedua dari penyakit leptospirosis, yang dikenal dengan penyakit Weil. Gejala yang paling mudah dikenali adalah nyeri pada dada dan pembengkakan pada kaki maupun tangan. 

Ketika fase kedua ini berlangsung dalam tubuh, perkembangan dan pertumbuhan bakteri bisa menginfeksi atau menyerang organ tubuh lainnya, menjadikan kondisi tubuh menjadi semakin parah. Hal ini ditandai dengan gejala sebagai berikut:

  • Masalah pada bagian paru, gejalanya batuk, napas menjadi lebih pendek, dan batuk berdarah. 
  • Masalah pada organ ginjal yang bisa berakhir dengan gagal ginjal.
  • Masalah pada bagian otak yang ditandai dengan gejala meningitis atau peradangan pada selaput otak.
  • Masalah pada jantung yang memicu terjadinya miokarditis atau peradangan ada jantung atau terjadinya gagal jantung. 

Leptospirosis yang ringan umumnya tidak memerlukan penanganan khusus, bahkan bisa sembuh dengan sendirinya dalam 7 hari. Pada kondisi yang berat, pengobatan ditujukan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.

Jika gejala sudah timbul, dokter akan memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala dan mengatasi infeksi bakteri. Beberapa obat yang akan diberikan adalah obat antibiotika dan obat penurun demam dan nyeri.

Perawatan di rumah sakit dilakukan bila infeksi telah berkembang makin parah dan menyerang organ (penyakit Weil). Pada kondisi ini, antibiotik akan diberikan melalui infus.

Selain itu, dokter juga dapat melakukan beberapa penanganan tambahan berikut:

  • Infus cairan, untuk mencegah dehidrasi pada pasien yang tidak bisa minum banyak air
  • Pemberian obat untuk mencegah perdarahan
  • Pemasangan ventilator jika pasien mengalami gagal napas
  • Pemantauan terhadap kerja jantung
  • Transfusi darah jika terjadi perdarahan berat
  • Cuci darah untuk membantu fungsi ginjal

Kemungkinan sembuh dari penyakit Weil tergantung pada organ yang terserang infeksi dan tingkat keparahannya. Pada pasien leptospirosis yang parah, kematian bisa terjadi karena perdarahan atau akibat komplikasi pada paru-paru atau ginjal.

Editor: Ucu Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler