Makna Waisak 2023 Diungkap Bhante Dhammavuddho

- 5 Juni 2023, 12:00 WIB
Suasana Peringatan Waisak 2023 di Candi Borobudur, Minggu 4 Juni 2023.
Suasana Peringatan Waisak 2023 di Candi Borobudur, Minggu 4 Juni 2023. /purwoko/yogyaline.com/bambang sugiharto

YOGYALINE - Bunyi gong menggema tiga kali pada pukul 10:41:19 Wib. Itulah saat menandai puncak Perayaan hari Waisak 2567 Buddhis Era (BE), Minggu, 4 Juni 2023.

Sebanyak 4.500 umat Buddha memadati pelataran Candi Borobudur pada detik-detik Peringatan Waisak 2023 tersebut.

Suara gong tiga kali itu menandai peristiwa yang dialami Buddha Gotama, yakni, kelahiran, memperoleh penerangan dan Parinibbana atau mangkatnya Buddha Gotama.

Baca Juga: Simak, Agenda Perayaan Waisak 2023 di Borobudur, Minggu 4 Juni 2023, Kirab Budaya - Pelepasan Lampion

Di bawah sinar matahari, ribuan umat Buddha bersikap anjali. Bersila dan menangkupkan kedua tangan di depan dada. Dalam dua menit, umat Buddha larut dalam meditasi.

Selepasnya, dilakukan ritual pemercikan air suci yang diambil dari Umbul Jumprit-Temanggung dan pembacaan Paritta Jayanto.

Andreas, salah seorang umat asal Banten merasakan lebih khusyuk mengikuti rangkaian puncak peringatan Waisak 2023 kali ini.

“Lebih baik dari tahun kemarin, kalau dilihat dari infrastruktur. Meskipun panas terik tadi, tetapi kita tetap khusyuk,” katanya.

Ia berharap tahun mendatang masih bisa merayakan Waisak bersama umat Buddha dari seluruh negeri.

Ini mengingat tiga tahun sebelumnya perayaan semacam ini masih terbatas pandemi.

Makna Waisak 2023

Wakil Ketua Waisak 2023 Bhante Dhammavuddho mengatakan, tema besar Waisak 2023 adalah Aktualisasikan Ajaran Buddha Dharma dalam Kehidupan Sehari-hari.

Halaman:

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x