Network
YOGYALINE - Setelah tertunda dua tahun karena pandemi Covid-19, Indonesian Youth Day (IYD)- hari orang muda Indonesia- bakal digelar di Palembang, Sumatra Selatan, 26-30 Juni 2023.
Mengusung tema Bangkit dan Bersaksi, IYD ke-3 yang diselenggarakan Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) ini memiliki target untuk melibatkan 2000 orang muda Katolik. IYD telah diadakan secara berturut-turut. IYD pertama diadakan di Sanggau pada 2012, disusul di Manado tahun 2016, dan yang ketiga nanti di Palembang.
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin. O.S.C menjelaskan, pesan utama bagi para pemuda Katolik pada IYD 2023 adalah 'Orang Muda Katolik, Bangkit dan Bersaksilah!'. Yang mendorong orang muda agar semakin mencintai Tuhan dan Gereja, dan mau terlibat membangun bangsa Indonesia, dengan peduli dan berbagi pada sesama dalam kemajemukan dan keragaman. "Pertemuan bersama di Palembang 26-30 Juni 2023 adalah puncak dari rangkaian IYD, setelah adanya beberapa kegiatan pra-selebrasi," kata Mgr Subianto Bunjamin.
Baca Juga: Inilah Jadwal SCTV Hari Ini Rabu 24 Mei 2023 Ada Siaran Live Liga Inggris, Brighton vs Man City
Beberapa kegiatan sebelumnya adalah Joyful Run, lari melibatkan masyarakat umum yang diselenggarakan pada 21 Mei 2023 lalu di Flavor Bliss, Alam Sutera – Tangerang. Dan juga kegiatan yang dilakukan di keuskupan masing-masing, misalnya Kirab Salib IYD keuskupan, doa dan katekese, serta live in sosial dan live in lintas agama.
Ketua Panitia Pengarah Indonesian Youth Day III Palembang 2023, RD. F. Kristi Adi Prasetya menjelaskan selain kegiatan Joyful Run, IYD juga menyelengarakan kegiatan live in di beberapa keuskupan selama 3-4 hari. Ini untuk mendorong peserta merasakan kehidupan dengan latar agama, budaya dan sosial yang berbeda.
Beberapa area live in yang diikuti oleh para pemuda Katolik adalah area Bantargebang di Jakarta, area Kampung Nelayan di Surabaya, Panti Asuhan bagi Anak Yatim Piatu di Purwokerto dan berkunjung pada saudara-saudari yang difabel dan ODGJ di Ruteng, mengalami budaya masyarakat Dayak Kaharingan di Banjarmasin, dan lainnya.
