YOGYALINE - BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan kepada warga untuk waspada terkait cuaca pada Senin 9 Januari 2023 hingga Rabu 11 Januari 2023.
Kewaspadaan terhadap cuaca itu berupa dampak kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di bagian wilayah Jawa Tengah.
Inilah beberapa daerah di Jaa Tengah yang wajib memperhatikan perkembangan cuaca terkait potensi cuaca ekstrem itu.
Seperti disampaikan BMKG dalam pernyataannya, cuaca ekstrem akan terjadi dari 9 sampai 11 Januari 2023.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Minggu 8 Januari 2023, mengutip siaran Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang yang menyebutkan bahwa pada 9 Januari kondisi cuaca ekstrem antara lain berpeluang terjadi di sejumlah wilayah.
Wilayah itu antara lain meliputi bagian wilayah Kabupaten dan Kota Magelang, Kabupaten dan Kota Tegal, Kabupaten dan Kota Pekalongan, serta Kabupaten dan Kota Semarang.
Selama kurun waktu itu, kondisi cuaca ekstrem juga diprakirakan meliputi bagian wilayah Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung.
Selain itu juga Brebes, Pemalang, Batang, Kendal, Blora, Pati, Kudus, Grobogan, Boyolali, Sragen, Karanganyar, dan sekitarnya.
Pada 10 Januari, menurut prakiraan BMKG, cuaca ekstrem berpotensi terjadi Kabupaten dan Kota Magelang, Kabupaten dan Kota Tegal, Kabupaten dan Kota Pekalongan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok Aquarius Senin 9 Januari 2023 Cinta, Keuangan, Karier Semua Berjalan Serasi
Kabupaten dan Kota Semarang, serta Kabupaten Brebes, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Pemalang, Batang, Kendal, Rembang, Blora, Pati, Kudus, dan sekitarnya.
Bagian wilayah Kabupaten Tegal, Pekalongan, Batang, Kendal, dan sekitarnya juga diprakirakan menghadapi potensi cuaca ekstrem pada 11 Januari.
Teguh menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem dapat dipicu oleh beberapa faktor, termasuk dinamika atmosfer serta suhu muka laut yang relatif hangat dengan nilai anomali 0,5 hingga 2,5 derajat Celsius di Laut Jawa.